Kehamilan sungsang atau posisi sungsang adalah posisi dimana bayi di dalam rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persalinan normal, pantat atau kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi normal. Kehamilan sungsang didiagnosis melalui bantuan ultrasonografi (USG).
Sekitar 3-4% bayi berada dalam posisi ini ketika lahir. Dalam persalinan prematur, kemungkinan bayi berada dalam posisi sungsang lebih tinggi. Pada umur kehamilan 28 minggu, kemungkinan bayi berada dalam posisi sungsang adalah 25%. Angka tersebut akan turun seiring dengan umur kehamilan mendekati 40 minggu.
Karena risiko persalinan normal pada bayi dengan posisi sungsang lebih tinggi dibandingkan bayi dengan posisi normal, maka umumnya persalinan akan dilakukan dengan bedah caesar.
Tapi benarkah bayi sungsang harus dilahirkan dengan operasi? Saat ini lebih banyak bayi letak sungsang yang lahir dengan operasi sesar, terutama pada persalinan anak pertama dengan bayi yang cukup besar. Hal ini karena risiko kematian dan cacat/kecelakaan pada pertolongan persalinan bayi letak sungsang lewat vagina (spontan) jauh lebih tinggi ( 4 kali lebih besar) dari persalinan spontan bayi letak kepala.
Meskipun demikian tidak semua bayi sungsang harus lahir dengan operasi, ada tanda-tanda yang diyakini dokter yang menyebabkan bayi sungsang dapat dilahirkan spontan, antara lain dari jenis letak sungsang (bukan letak kaki) dan kelancaran jalannya persalinan.
Lebih dari 50% bayi pernah mengalami letak sungsang dalam kurun 9 bulan kehamilan, dan lebih dari 90% yang menjadi letak kepala pada umur kehamilan cukup bulan (kehamilan > 37 minggu). Demikian juga dengan bayi letak kepala, sebagian besar akan tetap demikian sampai akhir masa kehamilan, namun ada juga (meskipun jauh lebih sedikit) yang menjadi letak sungsang. Saat ini kehamilan ibu masih berusia 5 setengah bulan dan meskipun saat ini bayi dalam letak kepala ia masih dapat berubah. Mudah-mudahan sampai akhir kehamilan nanti bayi ibu tetap dalam letak kepala.
Penyebab letak sungsang sering tidak diketahui pasti, secara teori dapat terjadi karena faktor ibu seperti perut kendur, kelainan bentuk rahim, tumor jinak rahim/mioma, letak plasenta lebih rendah, atau faktor bayi seperti pada bayi kembar, kelainan janin, hidramnion (cairan ketuban terlalu banyak) dll. Karena penyebab letak sungsang tidak diketahui pasti maka pencegahannya pun sulit.
Apabila tidak ada indikasi kontra, biasanya dokter akan mencoba melakukan pemutaran dari luar (versi luar) dahulu dilakukan mulai usia kehamilan 28 minggu, saat ini dilakukan mulai pada usia kehamilan 37 minggu.
Apabila bayi ibu sampai akhir kehamilan nanti tetap dalam letak kepala, maka ada kemungkinan untuk dilahirkan melalui vagina secara spontan atau dengan bantuan alat (vakum/forseps). Kehamilan akan ditunggu sampai kontraksi/mulas persalinan datang dengan alami dan diharapkan dapat melahirkan tanpa operasi. Asal tidak ada kondisi lain yang menyebabkan harus cesar, misalnya kehamilan lewat waktu (lama hamil > 42 minggu).
Pada ibu yang pernah mengalami operasi sesar tidak dapat dilakukan induksi dengan obat-obatan/infus) jika ketuban pecah dini dan tidak disertai kontraksi persalinan, atau persalinan tidak maju. Apabila bayi ibu menjadi letak sungsang lagi, kemungkinan besar bayi dilahirkan dengan operasi cesar.
Source: http://www.hypno-birthing.web.id/?p=181
No comments:
Post a Comment