3 in 1 Artikel Mengenai Flu dan Kehamilan

Mengatasi Sakit Flu saat Hamil
Sangat tidak nyaman memang jika masa kehamilan terganggu oleh sakit Flu, Batuk & Pilek. Tidak jarang dalam 9 bulan masa kehamilan ibu hamil terserang penyakit terutama Flu yang diakibatkan oleh banyak faktor terutama cuaca (seperti di Indonesia sekarang ini yang sedang musim pancaroba). Serba salah, karna jika mengkonsumsi obat akan berpengaruh pada janin. Berikut adalah pengobatan alami yang bisa dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan:
1.       Istirahat yang banyak. Mungkin bagi Anda ibu hamil yang sedang bekerja, Anda sah-sah saja untuk menulis ijin cuti sakit, ambil waktu 1-2 hari agar tubuh Anda rileks & tenang (tidak tegang karena pekerjaan) karena ketegangan semakin memperburuk kondisi tubuh yang tidak fit.
2.       Banyak minum air putih yang Hangat. Minum air putih hangat dapat membuat tubuh rileks, mengeluarkan keringat, mengeluarkan racun tubuh, mengeluarkan dahak dan mengurangi hidung buntu akibat pilek.
3.       Banyak makan. Tentunya makanan yang bergizi tinggi seperti nasi, daging dan jangan lupa sayur sayuran.Kurangi yang goreng-gorengan untuk yang ada batuk nya.
4.       Banyak makan buah-buahan terutanma buah Sunkist (seperti jeruk) karna banyak mengandung Vit. C untuk meningkatkan antibodi di dalam tubuh.
5.       Selain tetap mengkonsumsi, pil atau vitamin dari dokter kandungan yang wajib di minum untuk kesehatan Anda & Janin, Anda boleh meminum vitamin C lain seperti CDR, Kalsium nya baik untuk janin dan vitamin C nya baik untuk mempercepat proses kesembuhan Anda.
Semoga bermanfaat ya Mommy ^^

Makan Obat Flu Saat Hamil
Batuk pilek adalah penyakit yang paling banyak ditemukan dalam praktek sehari2, tidak terkecuali ibu hamil juga bisa terkena. Obat-obatan buat batuk pilek banyak dijual bebas dipasaran. Bumil pada umumnya takut uuntuk mengkonsumsi obat sembarangan, takut ada efek terhadap bayi yg dikandungnya.
Memang dalam obat batuk pilek ada yang aman untuk di konsumsi ada juga yang harus di hindari. Pada umumnya obat batuk pilek mengandung lebih dari satu macam obat. Biasanya merupakan kombinasi beberapa macam obat penghilang gejala seperti anti demam/anti nyeri, anti histamin dan dekongestan (menghilangkan sumbatan) , anti batuk dan pengencer dahak.
Prinsip yang harus selalu dipegang adalah tidak ada obat yang seratus persen aman buat kehamilan. Berikut beberapa jenis obat yang aman untuk dikonsumsi bumil:
Antihistamin seperti chlorpheniramine (CTM), loratadine, doxylamine, brompheniramine, phenindamine, pheniramine, triprolidine, dan diphenhydramine , tetapi obat2 ini bisa membuat ngantuk terutama doxylamine and diphenhydramine.
Ekspektoran (pengencer dahak) seperti guaifenesin (GG) cukup aman untuk dikonsumsi.
Penekan batuk seperti dextromethorphan (DMP) aman digunakan, karena sudah ada penelitian pada wanita hamil tdak menyebabkan cacata bawaan.
Obat penghilang nyeri atau demam seperti acetaminophen (parasetamol) sangat aman dipergunakan, dan sudah banyak penelitian yang mendukungnya. Asalakan memakainya sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Berikut ini kandungan obat yang sebaiknya dihindari:
Dekongestan seperti pseudoephedrine dan phenylephrine, terutama pada TM I, karena ada laporan penenlitian yang menyatakan bisa menyebabkan cacat bawaan. Walaupun risikonya rendah, namun jika si ibu perokok maka risikonya bisa menjadi tinggi. Jika dipergunakan setelah TM pertama dengan dosis tidak melebihi 2 kali perhari cukup aman. Pemakaian lebih dari itu akan menyebabkan menurunnya aliran darah ke ari-ari.
Obat2 penghilang nyeri seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, sodium salicylate, dan obat2an nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAID) sebaiknya dihindari. Karena jika dikonsumsi pada TM I kehamilan bisa menyebabkan keguguran. Informasi terbaru menyebutkan penggunanaan NSAID pada TM II dan III bisa meningkatkan risiko cacat bayi terutama cacat jantung.
Usahaklan juga mengkonsumsi obat batuk pilek yang bebas alkohol. Jadi tinggal dilihat saja kandungan obat batuk flu yang dibeli, kemudian jika mengandung obat yang sebaiknya tdak dimakan ya jangan dimakan...begitu juga sebaliknya.

Dampak Flu Saat Kehamilan
Ezzra Susser peneliti dari Amerika menemukan bahwa penurunan mental pada anak-anak kemungkinan disebabkan oleh penyakit flu yang diderita oleh sang ibu saat kandungannya berjalan pada tiga bulan pertama masa kehamilan.
Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara jabang bayi dengan dampak dari flu yang bisa menyebabkan terjadinya schizophrenia .Jika flu itu menyerang di tiga bulan pertama dan pertengahan tiga bulan kedua maka tingkat resikonya hanya berada di angka 3. Sementara dampak dari penyakit flu tidak akan menyebabkan resiko apapun setelah kehamilan memasuki pertengahan. Berbeda dengan studi sebelumnya yang melakukan pengukuran dari hasil sampel darah, Ezra melakukan penelitian dari sejak jabang bayi, nutrisi yang dimakan, dan sejumlah faktor lainnya.64 keluarga yang diriset oleh Ezra sebagian juga mengalami schizophrenia, dimana seperempat dari sang ibu mengatakan mereka mengalami flu saat hamil.
Schizophrenia merupakan sebuah gejala umum yang berhubungan dengan psychotic disorders yang mampu menghadirkan sebuah pengurangan atau pemikiran logika. Rusaknya otak pada jabang bayi terjadi ketika obat antibodi dari sang ibu masuk ke plasenta dan membuat jabang bayi beraksi atas system kekebalan dan gejalanya dapat terlihat pada usia remaja sekitar usia 20 tahunan.
Namun penelitian Ezra juga patut dipertanyatakan dalam satu hal dimana sang ibu juga mendapatkan vaksinansi secara rutin ketika hamil dan jika alur itu dipergunakan maka tentu akan membawa dampak pada sang jabang bayi. Hasil penelitian Ezra Susser dipublikasikan melalui the Archives of General Psychiatry.

1 comment: